Pagi akhir pekan, udara diluar cukup dingin. saat kubuka pintu rumah
suasana jalan belum begitu ramai. Tampak seorang ibu dengan karung
dipundaknya sangat bersemangat berjalan menyusuri trotoar, tak lupa ia
menyambangi beberapa tong sampah yang terpakir didepan rumah mewah dan
sederetan Rumah Toko (Ruko). Ternyata Ibu ini sedang mengais kumpulan
sampah plastik dan setiap yang diambilnya dari dalam tong langsung diisi
kedalam karung yang dibawanya. Ibu ini sedang berjuang untuk segera
mungkin mengumpulkan sampah plastik. Ya… karena sebentar lagi pasukan
kuning atau para petugas dinas kebersihan akan melakukan penyisiran dari
setiap tong-tong sampah dalam kota. Ibu ini memulai aktivitasnya dari
jam 6 pagi, ia sudah menempuh perjalanan sekitar 1 killometer dari
tempat tinggalnya, yang didap
atkannya pun tidak begitu banyak, biasanya
dalam sehari paling banyak 2 kg dan paling sedikit 1 kg, namun yang
didapat hari ini akan dikumpulkan dulu dirumah setelah banyak baru
dibawa ke tempat penjualan daur ulang sampah. Dari penghasilannya
mengais sampah, cukup untuk memenuhi kebetuhan rumah tangga. Saya
mencoba mendalami kehidupan sehari-hari ibu itu, namun karena ia
terburu-buru, akhirnya wawancara singkat itu terputus.
Hikmah
dipagi ini memberikan kita akan pentingnya menjaga setiap lingkungan
dari mereka yang sengaja membuang sampah sembarangan. Potret para
pengais sampah yang setiap paginya berjuang melawan baunya sampah
orang-orang kota demi mendapatkan plastik bekas mesti kita berikan
apresiasi karena merekalah pejuang lingkungan yang selalu menjaga
kebersihan dan keindahan kota dari mereka yang apatis terhadap sampah.
22 Desember 2013
0 komentar:
Post a Comment