Hari itu, hari yang kelam untuk dua pejabat yang
pernah bertugas di Kota Benteng Terluas ini, pada saat yang sama Kapolres
Baubau mengikuti upacara sertijab di Mapolda kendari sedangkan dr. Zamri, ia
juga kehilangan jabatan setelah diberhentikan oleh walikota Baubau dikantor
Walikota.
Tak disangka, Kapolres yang belum lama bertugas di
Mapolres Baubau kini harus kembali ke Mapolda Sulawesi Tenggara dengan status
Non Job. Dulu ia sangat dipercayakan untuk menjadi Kepala Kepolisian wilayah
Kota Baubau, namun tak berapa lama markas kepolisian Baubau dilanda konflik. Saat
itu seorang tahanan meninggal didalam pengawasan polisi. Dugaan masyarakat,
kematiannya karena korban mengalami penyiksaan oleh pihak kepolisian. Gelombang
aksi unjuk rasa pun dilakukan masyarakat, meminta Kapolres Baubau untuk segera
dicopot dari jabatannya, masyarakat menilai bahwa yang bertanggung jawab penuh
atas peristiwa meninggalnya tahanan didalam markas kepolisian Baubau adalah
Kapolres selaku pimpinan. Alhasil, harapan masyarakat untuk mengeluarkan
Kapolres dari Tanah Wolio yang kita cintai bersama ini sudah terwujud, tapi
konon pemindahan Kapolres Baubau adalah intruksi dari Kapolri sebagai bentuk
penyegaran di internal kepolisian. Semoga...
Lain cerita dengan pejabat eselon III yang pernah
menjabat sebagai Dirut Rumah Sakit Umum Daerah Kota Baubau, Pengangkatannya juga
disorot oleh beberapa elemen pemerhati daerah dikarenakan ia adalah mantan napi
yang pernah melakukan tindak pidana Korupsi beberapa tahun lalu. Kontroversi
pengangkatan dr. Zamri sebagai Dirut Rumah Sakit mengundang Inspektorat Khusus
Kemendagri RI untuk turun tangan menyelesaikan polemik pemerintahan Tampil
Mesra, dengan merekomendasikan kepada Walikota Baubau AS. Thamrin untuk segera
memberhentikan dr. Zamri sebagai Dirut RSUD Kota Baubau karena dinilai
menyalahi etika dalam pemerintahan.
Ini semacam bingkisan menarik Tahun Baru (Kado) yang
isinya Non Job, hadiah untuk masyarakat kota Baubau, tapi tidak bagi yang
kehilangan jabatan, ini mungkin musibah yang datang diawal tahun. Kehilangan
jabatan bagi sebagian orang adalah hilangnya kewibawaan dan kehormatan mereka,
apalagi ketika saat itu mereka dicopot karena lalai dalam menjalankan tugas
atau Korupsi!!! Astagafirullah...
Hobi Walikota Baubau yang sering merombak kabinetnya
mesti sejalan dengan kinerja lain yang bisa menunjang ekonomi masyarakat.
Apalagi dalam setiap pergantian, Walikota belum bisa melihat secara objektif
dari kwalitas pejabat yang diangkat.
0 komentar:
Post a Comment