TEPAT setahun silam, pemerintahan AS Thamrin dan Wa Ode Maasra Manarfa yang kerap disebut Tampil Mesra resmi menjadi duet pemimpin di Kota Baubau. Ada pengharapan yang kuat bahwa duet ini akan semakin membuat kota Baubau akan melesat menjangkau langit perubahan. Setelah setahun, sejauh manakah pencapaiannya? Apakah harapan itu masih bertahta dalam sanubari semua warga kota Baubau?
Dari data hasil survey yang sudah kita lakukan, secara umum kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan walikota Baubau saat ini masih jauh dari harapan. Ada sekitar 40,4 % responden yang menjawab biasa-biasa saja, yang menjawab Tidak Puas 29,5 %, yang menjawab Sangat Tidak Puas 11,0 %, yang menjawab Sangat Puas 1,4 %, dan yang menjawab Tidak Tahu 6,8 %.
Dari data tersebut, memang jelas terlihat bahwa masyarakat cenderung belum puas atas kerja-kerja pemerintah yang sudah berjalan selama satu tahun terakhir ini. Hasil yang diperoleh setelah tim survey yang berkerja selama dua hari melakukan wawancara langsung dimasyarakat dengan metode yang dipakai, Pertama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang memenuhi syarat sebagai pemilih yang berumur 17 tahun keatas atau 17 tahun kebawah tetapi sudah menikah. Kedua, sampel dalam penelitian ini diacak dengan menggunakan teknik Multistage Random Sampling yaitu suatu sistem pemilihan sampel dengan acak bertingkat. Ketiga, jumlah sampel adalah 146 responden, tingkat kepercayaan 92 %, dengan Margin Error nya (±8 %). (Eryanto:1999). Keempat, pengumpulan data lapangan dilakukan dengan melalui wawancara tatap muka (Face to Face Interview) terhadap responden yang terpilih dengan menggunakan kuesioner. Tim survey tersebar disemua kecamatan turun ke kelurahan, RT/RW, dan di Kepala Keluarga (KK).
Memang kepemimpinan Tampil Mesra saat ini genap baru ber-usia satu tahun, namun harapan dari segenap masyarakat akan janji dan program pemerintah untuk melanjutkan program pembangunan lebih dimaksimalkan lagi. Setahun ini kita terlalu banyak disibukan dengan pemberitaan atas kinerja pemerintah yang hobi merombak kabinet saja, ini hanya menjadi masalah elit birokrasi saja tanpa adanya perhatian dimasyarakat. Padahal, kota Baubau merupakan kota yang sangat strategis dari segala sektor, misalnya dari sektor pertanian, kita memiliki lahan pertanian yang bisa menghasilkan stok beras beras untuk setiap tahunnya dan cukup untuk memberi makan semua masyarakat kota Baubau. Saat ini kita terlalu banyak menerima beras dari luar daerah yang belum tentu kualitasnya jauh lebih baik dari beras hasil dari olahan petani kita. Para petani juga banyak mengeluhkan harga jual beras yang susah untuk dipasarkan. Ini akibat dari impor beras yang banyak masuk ke Kota Baubau. Ini sangat mempengaruhi sumber pendapatan mereka karena masyarakat dominan memilih beras dari luar yang harganya relatif murah ketimbang beras dari hasil petani kita di kota Baubau. Sepertinya pemerintah belum bisa memainkan peran dari sektor pertanian kita, mestinya pemerintah bisa mengontrol langsung harga beras dipasaran.
Disektor budaya dan pariwisata, kita memiliki banyak tempat wisata dan situs budaya yang belum dimanfaatkan dengan baik dan diakses oleh para pengunjung, untuk bisa menarik para pengunujung mestinya pemerintah masif dalam melakukan promosi budaya dan pariwisata kita, nantinya dari para wisatawan itu bisa menambah pundi-pundi untuk keuangan daerah. Hal lain yang masih dilupakan oleh pemerintah kota Baubau, disamping daerah kita memiliki potensi sumber daya alam, kita juga memiliki potensi sumber daya manusia yang baik.
Dari data hasil survey yang sudah kita lakukan, secara umum kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan walikota Baubau saat ini masih jauh dari harapan. Ada sekitar 40,4 % responden yang menjawab biasa-biasa saja, yang menjawab Tidak Puas 29,5 %, yang menjawab Sangat Tidak Puas 11,0 %, yang menjawab Sangat Puas 1,4 %, dan yang menjawab Tidak Tahu 6,8 %.
Dari data tersebut, memang jelas terlihat bahwa masyarakat cenderung belum puas atas kerja-kerja pemerintah yang sudah berjalan selama satu tahun terakhir ini. Hasil yang diperoleh setelah tim survey yang berkerja selama dua hari melakukan wawancara langsung dimasyarakat dengan metode yang dipakai, Pertama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang memenuhi syarat sebagai pemilih yang berumur 17 tahun keatas atau 17 tahun kebawah tetapi sudah menikah. Kedua, sampel dalam penelitian ini diacak dengan menggunakan teknik Multistage Random Sampling yaitu suatu sistem pemilihan sampel dengan acak bertingkat. Ketiga, jumlah sampel adalah 146 responden, tingkat kepercayaan 92 %, dengan Margin Error nya (±8 %). (Eryanto:1999). Keempat, pengumpulan data lapangan dilakukan dengan melalui wawancara tatap muka (Face to Face Interview) terhadap responden yang terpilih dengan menggunakan kuesioner. Tim survey tersebar disemua kecamatan turun ke kelurahan, RT/RW, dan di Kepala Keluarga (KK).
Memang kepemimpinan Tampil Mesra saat ini genap baru ber-usia satu tahun, namun harapan dari segenap masyarakat akan janji dan program pemerintah untuk melanjutkan program pembangunan lebih dimaksimalkan lagi. Setahun ini kita terlalu banyak disibukan dengan pemberitaan atas kinerja pemerintah yang hobi merombak kabinet saja, ini hanya menjadi masalah elit birokrasi saja tanpa adanya perhatian dimasyarakat. Padahal, kota Baubau merupakan kota yang sangat strategis dari segala sektor, misalnya dari sektor pertanian, kita memiliki lahan pertanian yang bisa menghasilkan stok beras beras untuk setiap tahunnya dan cukup untuk memberi makan semua masyarakat kota Baubau. Saat ini kita terlalu banyak menerima beras dari luar daerah yang belum tentu kualitasnya jauh lebih baik dari beras hasil dari olahan petani kita. Para petani juga banyak mengeluhkan harga jual beras yang susah untuk dipasarkan. Ini akibat dari impor beras yang banyak masuk ke Kota Baubau. Ini sangat mempengaruhi sumber pendapatan mereka karena masyarakat dominan memilih beras dari luar yang harganya relatif murah ketimbang beras dari hasil petani kita di kota Baubau. Sepertinya pemerintah belum bisa memainkan peran dari sektor pertanian kita, mestinya pemerintah bisa mengontrol langsung harga beras dipasaran.
Disektor budaya dan pariwisata, kita memiliki banyak tempat wisata dan situs budaya yang belum dimanfaatkan dengan baik dan diakses oleh para pengunjung, untuk bisa menarik para pengunujung mestinya pemerintah masif dalam melakukan promosi budaya dan pariwisata kita, nantinya dari para wisatawan itu bisa menambah pundi-pundi untuk keuangan daerah. Hal lain yang masih dilupakan oleh pemerintah kota Baubau, disamping daerah kita memiliki potensi sumber daya alam, kita juga memiliki potensi sumber daya manusia yang baik.
Sepertinya pemerintah kita tidak mempunyai satu Grand Desain tentang arah kebijakan untuk pembangunan dan peningkatkan kesejahteraan dimasyarakat.Kayaknya mereka larut dalam nuansa birokrasi yang angkuh. Memang untuk membangun daerah ini, tidak cukup dengan satu tahun untuk memerintah, Tampil Mesra masih punya sisa waktu empat tahun untuk membangun daerah dari segala bidang. Kita sangat mengharapkan ada bukti dari kerja keras mereka untuk mewujudkan semua janji-janji yang pernah disampaikan kepada publik.
Entah, dalam setahun mereka memerintah, Kira-kira apa yang sudah dirasakan saat ini? Nasib daerah ini ada di pasangan ideal As.Thamrin dan Wa Ode Maasra Manarfa, mau dibawa kemana arah kebijakan untuk pembangunan daerah dalam empat tahun kedepan. Yang pastinya masyarakat sangat mengharapkan janji mereka.
0 komentar:
Post a Comment