Di daerahku, hampir disetiap tempat warung kopi dipakai untuk nonton bareng sepak bola, dari tua sampai muda. Di tempat itu mereka ramai menantikan sang idola mereka masing-masing, saya pun larut dalam suasana itu, yang kunantikan adalah bintang sepak bola dunia asal Argentina siapa lagi kalau bukan Lionel Messi pemain dengan nomor punggung 10 ini lahir di Rosario Argentina, 24 Juni 1987. Messi yang juga kapten tim keseblasan Argentina bermain sebagai penyerang, ia pemain yang sudah mencetak banyak gol di klubnya Barcelona sepanjang sejarah, ia pernah mencetak rekor untuk gol terbanyak dalam satu musim (2011-2012) dengan total 73 gol. Lelaki berpostur mungil nan lincah ini telah dinominasikan untuk Ballon d’Or dan pemain terbaik dunia FIFA untuk beberapa kalinya dari tahun 2009 hingga 2011.
Saat bermain, tim nasional Argentina sudah menuntaskan satu per satu lawannya hingga tim ini melaju ke babak final melawan tim nasional Jerman. Suatu kebanggaan buat saya, sebab tim ini jauh sebelumnya sudah saya prediksi akan lolos ke Final Round. Sebenarnya saya tak terlalu tertarik dengan negara ini. Sebab, dahulu timnas Argentina pernah diisi oleh pemain yang juga legendaris Diego Maradona lewat gol Tangan Tuhannya saat bermain 24 tahun silam. Ini memang curang, tetapi dia cukup melegenda. Hal lain dari Maradona yang membuatku tak simpatik adalah saat kudengar isu yang berkembang bahwa nantinya jika Prabowo terpilih menjadi Presiden RI, maka Maradona akan dipakai menjadi pelatih Timnas Indonesia. Heheh ngeri-ngeri sedap...
Lionel Messi, banyak pengamat sepak bola mengidentikkan pola main Messi dan sang legenda Maradona, ini terlihat dari kelincahan gaya main dan postur tubuh mereka, pola lain yang mirip dari pemain dan mantan pemain ini adalah perolehan gol. Pada Piala Dunia 2010 Messi tidak mencetak gol sama sekali seperti apa yang dialami Maradona pada tahun 1990 silam. Pada Piala Dunia edisi tahun ini, Messi telah mencetak empat gol hingga babak semifinal, sementara sang legenda Maradona membukukkan lima gol ketika meraih gelar juara pada tahun 1986.
Malam ini, ada milyaran pasang mata diseluruh dunia menyaksikan puncak Piala Dunia 2014, pertandingan ini sudah berjalan tiga puluh dua hari lamanya. Diputaran final ini, Argentina berhadapan dengan Jerman, pertarungan ini sangat memuaskan sebab para pemain jerman cukup tangguh untuk dikalahkan. Messi yang diharapkan bisa menjebol gawang Jerman, ternyata tak lolos dari pengawalam pemain belakang Jerman. Tentu butuh kekompakkan dari setiap pemain lah untuk menjebol pertahanan Jerman. Saat kuikuti jalannya pertandingan selama 2×45 menit. Saya mulai merasakan tanda-tanda kekalahan Argentina, hingga turun minum dan pertambahan waktu babak pertama. Saat memasuki babak kedua pertambahan waktu berlangsung, kulihat jala dari gawang Argentina sudah kemasukan bola, sontak saya tidak bisa membayangkan dimenit-menit terakhir dengan sisa waktu beberapa menit lagi pertandingan akan usai. Upaya dari pemain timnas Argentina, Messi dan kawan-kawan berkerja keras mengejar kekalahan, pupus sudah setelah wasit meniup pluit panjang pertanda pertandingan usai.
Tampak para pemain Jerman berlarian kegirangan menyambut kemenangan, sementara pemain Argentina tertunduk lesu dan tak bisa membendung air mata. Yang ku salut dari kekalahan Argentina adalah Lionel Messi, ia sangat gentar, meski ia tidak bisa mempersembahkan kemenangan di Piala Dunia 2014 kali ini, tetapi ia mendapat penghargaan sebagai Pemain Terbaik untuk kesekian kalinya. Penampilanya sepanjang pertandingan sangat gemilang, ia menampilkan aksi yang baik di Piala Dunia Brazil 2014. Wajahnya tak ceria, tetapi ia mampu menorehkan sebuah prestasi dan bisa mengobati kesedihan rekan-rekan se timnya, sang pelatih, keluarga, pendukung, dan tentu sebagai fansnya adalah saya sendiri.
Dunia sedang menyaksikan euforia babak akhir dari seluruh rangkaian pertandingan di Piala Dunia 2014 Brazil. Saat yang dinantikanpun tiba, Piala yang dilumuri logam mulia itu sudah diangkat oleh para pemain Jerman, mereka berlarian mengelilingi setiap sudut lapangan mengajak setiap pendukung untuk bergembira. Hari itu, ada yang senang dan ada yang sedih, tim yang ku di idolakan gagal di Putaran Final. Ada banyak cerita di Piala Dunia kali ini yang kusimpan, apalagi sang Idola Lionel Messi tampil memuaskan. Yang ku harap, ia bisa menjadi pemain terbaik disetiap pertandingan dan mencetak banyak gol nantinya sampai ia kembali berlaga di Piala Dunia berikutnya.
Hotel Ratu Rajawali, 14 Juli 2014
0 komentar:
Post a Comment