Tuesday, April 14, 2015

Menjadi Pendengar Terbaik

Sumber: www.tulisan.org
SEBENARNYA saya tak tertarik membahas soal percintaan sepasang kekasih, saya juga tak ingin mendengarkan keluh kesah seorang kawan yang mencurahkan hatinya kepada saya malam ini. Apalagi nyamuk mulai menyerang betis-betis kakiku, saya menjadi tak fokus mendengarkan setiap pembicaraannya. Sebab, saya sedang berusaha untuk mengusir para hewan-hewan penghisap darah ini. Tetapi, ketimbang mendengarkan diskusi politik yang tak berujung disudut sana, mending saya mencoba untuk mendengarkan isi hati lelaki ini.

***

DI sebuah gubuk tempat kami bercerita, saya harus merelakan waktu dan pikiran hanya untuk menemani lelaki yang sedang dirundung masalah ini. Ia bercerita tentang seorang wanita yang sangat dicintainya, wanita yang selama ini membuatnya kurang makan dan kurang tidur karena selalu memikirkan dirinya yang cantik ayu nan rupawan. Saya tak mengenal siapa wanita itu, ia hanya memperkenalkan nama dan bagaimana kisah percintaannya kepada saya. Sesama teman, saya harus membantunya meski sebenarnya tak sedikit pun saya tertarik untuk membahas hal yang remeh temeh ini.

Ia terus bercerita tentang si dia, nampaknya ia larut dalam kegalauan. Saya mencoba berusaha menyimak se-serius mungkin agar ia tak merasa kecewa karena mimik wajahku yang menunjukkan ke-tidakseriusan. Ia bercerita tentang seorang wanita yang selama ini sangat ia cintai namun belum berhasil memikat sang pujaan hati. Selama ini lelaki itu belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya kepada si dia. Satu hal yang tidak dimiliki kawan ini, adalah keberanian untuk berbicara soal perasaannya kepada wanita itu. Ia memang benar-benar suka dan mau menjadi kekasihnya. Namun saat berdua, mulutnya masih bungkam tak sepatah kata pun yang diucapakan soal niatnya untuk segera memilikinya. Dan pada akhirnya ia selalu menyesal usai pertemuan bersama si dia.

Hari-harinya dilewatkan begitu saja, apalagi badan mulai tak terurus. Ia mulai jarang makan karena memikirkan si dia,”ungkapnya. Kekhawatiran itu terus menghantuinya, jangan sampai ia didahului oleh lelaki lain. Saya hanya menyarankan secara singkat, memang harus ada keberanian untuk mengungkapkan segalanya kepada si dia. Padahal, saya bukanlah ahli dalam urusan percintaan, apalagi dahulu saya pernah mengalami hal sama seperti dia. Saat itu saya mencoba memberi secuil pengalaman tentang pribadi saya.

Diskusi malam ini, sepertinya akan panjang. Apalagi cerita kawan ini begitu bersemangat. Apalagi topiknya adalah bagaimana cara mengarahkan mata panah kearah sasaran yang menjadi target cintanya. Ia sangat berhati-hati agar panahnya tepat dan tak melenceng dari titik sasaran. Ia masih sangat ragu jikalau cintanya kelak akan ditolak. Sungguh ini menyebalkan, saya mulai tak nyaman dengan curahan hatinya, saya pun mulai tersadar kalau malam ini ibarat panti jodoh yang menampung orang-orang yang sedang dilanda asmara. Beberapa kali saya mencoba mengalihkan fokus diskusi kearah lain, namun tetap saja diskusi kembali ke soal awal. Mau tak mau saya harus kembali mendengarkannya. Yah, ini karena hubungan pertemananku dengannya, saya tak ingin mengecewakannya.

Sumber: foto Yadi La Ode
Malam kian meninggi, suara jangkrik masih setia menemani kami. Ketika suaranya mulai meredup, saya kembali memberi masukan, siapa tahu ia mau mendengarnya. Beberapa hal yang saya tekankan agar ia menjadi seorang pejantan tangguh dan memiliki keberanian untuk berbicara. Wah, saya mulai sedikit "sok" untuk urusan ini. Tetapi ini satu-satunya cara agar ada feedback dari ceritanya yang panjang tadi. Saya memang tak memiliki kepiawaian untuk mengajari banyak hal tentang bagaimana mendapatkan hati seorang wanita. Saya bukanlah seorang penyair dan pengagum Kahlil Gibran. Secara kebetulan saya hanya diminta membantu untuk memcahkan masalah yang sangat sepeleh ini, dengan pengalaman dan pengetahuan yang kumiliki se adanya.

Menurutku, belajar soal percintaan sama seninya belajar soal bagaimana berpolitik. Dalam urusan berpolitik, ada cara bagaimana kita bisa menaklukan hati orang agar bisa bersimpati kepada kita. Dewasa ini, banyak orang menilai jika berpolitik itu adalah cara yang salah dalam penerapannya dimasyarakat. Tetapi menurutku, memahami politik bukan pada penilaian kita terhadap para politisi kita yang saat ini didalam pemerintahan, bukan pada seorang politisi yang divonis salah karena korupsi, bukan pula melihat para politisi yang terlibat adu jotos didalam ruang sidang gedung dewan perwakilan rakyat. Untuk memahaminya, adalah dengan melihat jejak rasul dalam misinya menjalankan dan menyebarkan ajaran agama. Para nabi dan rasul dahulu juga berpolitik, namun semua dijalankan dengan penuh cinta dan kasih sayang mereka terhadap sesama mahluk.

Beberapa pendapatku nampaknya ia terima dengan akal sehat, ia mulai termangguk-mangguk tanda mulai mengerti bagaimana cara agar bisa mendapatkan si dia. Jurus lain yang kuberikan adalah bagaimana kiat-kiat untuk memikat seorang wanita lewat style dan performa. Misalnya, ia selalu tampil beda dengan laki-laki lain. Tampilan tak perlu se keren Aril Noah atau Nicolas Saputra, butuh perawatan untuk selalu menjaga kebersihan agar selalu menawan. Wanita umumnya mencintai kebersihan dari nilai estetika. Wajar, sebab wanita dominan kerja otak kiri lebih aktif ketimbang otak kanan. Beda hal seorang lelaki yang cenderung menggunakan otak kanan dari pada otak kiri. Mungkin saja pendapat tersebut salah, tetapi beberapa para ahli pernah berkata demikian.

Pengalaman lain yang kuberikan adalah bagaimana mengatakan cinta diwaktu yang tepat. Artinya, lelaki mesti pandai-pandai melihat peluang. Misalnya dengan mengetahui terlebih dahulu kondisi wanita, baik dari kesehatannya maupun kondisi psikologis. Bisa saja wanita itu sedang tak sehat atau sedang dirundung masalah didalam keluarganya, kita mesti pandai membaca situasi. Pengalaman selanjutnya adalah lakukan komunikasi yang baik secara efektif dan efisien. Mungkin terlihat sederhana, namun biasanya lelaki selalu gegabah dan mendesak apalagi bahasanya selalu ngambang. Tentu, dengan gaya komunikasi seperti itu membuat si dia menjadi tak nyaman untuk didengar. Dan pastinya, ia lalu pamit secara tiba-tiba dari hadapanmu. Sakit kan?

Yang terakhir adalah, anda harus banyak berdoa dan bersabar ketika yang terjadi justru tak sesuai harapan. Misalnya, si dia ternyata sudah memiliki laki-laki lain atau memiliki pasangan. Anda harus banyak-banyak bercermin. Maaf, bukannya membandingkan wajah laki-laki pilihannya dari wajahmu yang tak seberapa itu,”candaku kepada dia. Tetapi dari bercermin, kita bisa dengan mudah menempatkan diri dari seorang wanita pilihan secara proposional. Kayaknya ia agak sedikit kesal usai mendengar penjelasanku, tetapi karena ia yang memintaku untuk berbagi pengalaman. Maka, mau tak mau ia harus terima dengan lapang dada.

Sudah saatnya untuk segera ku akhiri cerita malam ini. Nampaknya, sudah tak ada lagi komentar yang ingin di utarakan kepada saya. Saya sedikit lega karena segera beranjak dari hadapannya. Secara terpaksa saya harus meninggalkan kawan saya ini dengan sederet pertanyaan yang terus ia berusaha pahami. Padahal, saya lupa menegaskan kepada dia untuk selalu berani saat berhadapan dengan wanita itu. Kuncinya adalah percaya diri dan merdeka saat berbicara dengan si dia. Semoga saja misinya bisa berhasil kelak nanti.

Saat mata belum lelah untuk terpejam. 02.45 wita
Baubau, 14 April 2015



     


0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts