![]() |
Sumber: foto yadi laode |
***
SELALU saja kata penyesalan itu terucap ketika semua sudah terjadi. Kita tidak bisa membalasnya hanya dengan kalimat maaf, pun tidak dengan air mata kesia-siaan. Butuh beberapa waktu untuk menyembuhkan hati mereka yang pernah tersayat karena irisan tangan dari si buah hati itu sendiri, yang sudah mengusik hati mereka meski terkadang tak satupun keluhan itu terucap dari mereka. Ku yakin, tak sedikit pun rasa letih dari mereka saat merawat si kecil hingga tumbuh besar kelak nanti. Ku yakin tak ada sedikit pun tersimpan rasa dendam meski luka masih belum terobati.
Ada sesuatu yang mengganjal dihati ini, sesuatu yang terus menghantui pribadi ini atas kesalahan-kesalahan diri kita dari dosa yang telah melekat. Kita tidak bisa membayarnya dengan setumpuk harta dan kekayaan. Kita hanya bisa menebusnya dengan membuat mereka selalu tersenyum dan merasakan kembali kebahagiaan-kebahagiaan itu. Tugas kita adalah bagaimana membuat senyum itu kembali merekkah di usia senja mereka.
Dari relung hati yang paling dalam, pribadi ini mencoba untuk mengumpulkan keping demi keping kepercayaan itu hingga menjadi satu mozaik yang memiliki nilai dan berarti bagi mereka nantinya.
Sujud maaf dariku...
0 komentar:
Post a Comment