Thursday, April 9, 2015

Sebuah Mozaik Yang Nyaris Hilang

Sumber: foto yadi laode
DALAM hening, satu per satu pertanyaan kian hadir dalam benak ini. Merenungi apa yang telah terjadi lalu mengharap hari esok semoga akan baik-baik saja. Di hati ini, pernah mengendap rasa benci dan tak suka. Sebagai manusia biasa, selalu saja kelalaian itu hadir ditengah suasana bahagia yang sedang tumbuh subur bersama orang-orang kita cintai, suasana bahagia bersama orang-orang yang telah merawatmu sejak teriakan itu terdengar melenting keras ditelinga mereka. Sayangnya, kita terkadang selalu mengabaikan teriakan kecil mereka dan berlalu begitu saja. Sekecil apapun itu, tetap saja memberi bekas yang teramat dalam di hati mereka. Dengan sekejap, hati dan perasaan mereka dibuat runtuh dan hancur berkeping-keping. Meski begitu, selalu saja ada kasih sayang yang tergambar dan melekat dari setiap senyum yang terkembang diwajah yang kian keriput karena usia.

***

SELALU saja kata penyesalan itu terucap ketika semua sudah terjadi. Kita tidak bisa membalasnya hanya dengan kalimat maaf, pun tidak dengan air mata kesia-siaan. Butuh beberapa waktu untuk menyembuhkan hati mereka yang pernah tersayat karena irisan tangan dari si buah hati itu sendiri, yang sudah mengusik hati mereka meski terkadang tak satupun keluhan itu terucap dari mereka. Ku yakin, tak sedikit pun rasa letih dari mereka saat merawat si kecil hingga tumbuh besar kelak nanti. Ku yakin tak ada sedikit pun tersimpan rasa dendam meski luka masih belum terobati.

Ada sesuatu yang mengganjal dihati ini, sesuatu yang terus menghantui pribadi ini atas kesalahan-kesalahan diri kita dari dosa yang telah melekat. Kita tidak bisa membayarnya dengan setumpuk harta dan kekayaan. Kita hanya bisa menebusnya dengan membuat mereka selalu tersenyum dan merasakan kembali kebahagiaan-kebahagiaan itu. Tugas kita adalah bagaimana membuat senyum itu kembali merekkah di usia senja mereka.

Dari relung hati yang paling dalam, pribadi ini mencoba untuk mengumpulkan keping demi keping kepercayaan itu hingga menjadi satu mozaik yang memiliki nilai dan berarti bagi mereka nantinya.

Sujud maaf dariku...

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts