Friday, May 1, 2015

May Day: Mereka Yang Tak Memperingatinya

"KITA tak mengenal hari libur, juga batasan jam kerja. Asal ada job dan dibayar, kita akan kerja agar bisa bertahan hidup". Ucap seorang buruh angkut disela-sela kerjanya.

Setiap hari mereka berada ditempat ini bersama buruh-buruh lainnya, menunggu kapal-kapal barang sebagai tempat mencari sesuap nasi. Tubuh-tubuh mereka tak begitu kekar, tak sebanding dengan beban barang yang dipikul. 

Mereka bukanlah buruh pabrik, juga berkeja disebuah perusahaan. Mereka hanyalah pekerja harian, buruh pengangkut barang pelabuhan. 

Hari ini mereka tak memperingati hari Buruh sebagaimana buruh-buruh di kota besar lainnya dengan berunjuk rasa atau dengan melakukan pemboikotan atas hak-hak mereka yang selalu diabaikan pemerintah. Mereka memilih untuk berkerja demi mempertahankan hidup ditengah sulitnya mendapatkan pekerjaan yang tetap.

Kita bisa melihat langsung usaha dan kerja keras para buruh, berkerja siang dan malam. Pekerjaan yang tidak mudah, tak banyak orang bisa menekuni pekerjaan mereka. Karena berat, karena berada dibawah terik matahari, bahkan karena nyawa menjadi taruhan.

Kaki-kaki mereka sangat kekar, menapaki setiap tangga kapal dan memikul berkilo-kilo beratnya barang. Mereka tahu, tak mungkin menjadi seorang pemalas, apalagi mengambil hak orang lain yang bukan miliknya. Mereka tahu, bahwa korupsi itu adalah kejahatan kemanusiaan yang harus diperangi. Mereka tahu, jika buruh adalah rakyat biasa yang berharap besar dari pemerintah agar diberikan kesejahteraaan.

Hari ini, kita bisa mengabadikan moment-moment kecil seperti ini untuk memperingati hari Buruh se Dunia yang selalu diperingati tanggal 1 Mei.


Para buruh pengangkut di Jembatan Batu Kota Baubau (foto: Yadi La Ode)

Sumber: foto Yadi La Ode

Sumber: foto Yadi La Ode

Sumber: foto Yadi La Ode

Sumber: foto Yadi La Ode

Sumber: foto Yadi La Ode

Memperingati Hari Buruh

Baubau, 1 Mei 2015

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts