Saturday, May 16, 2015

Mencari Makna Lewat Memotret


Sumber: Anak-anak nelayan sedang mencari 'biya' sejenis kerang di Pantai Kanawa Lasalimu Selatan 
DUNIA fotografi adalah dunia seni, seni melukis dengan menggunakan media cahaya. Dari istilah umum, fotografi adalah sebuah cara untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Nah, alat yang digunakan untuk menangkap cahaya itu adalah kamera. Tanpa cahaya, tak ada foto yang bisa dibuat.

***

AKHIR-AKHIR ini, entah apa yang membuat saya untuk menggandrungi dunia fotografi. Saya mulai disibukkan mencari tempat-tempat bagus untuk mengambil gambar dengan menggunakan mata kamera. Penggunaan kamera, memang ada banyak jenis dan merek. Kualitas gambar tergantung dari jenis, komponen dan harga sebuah kamera. Kata seorang teman, semakin mahal kamera yang digunakan maka semakin bagus pula gambar yang akan diambil.

Sumber: senja di Pantai Nirwana Kepulauan Buton
Teman itu menjelaskan beberapa perbedaan kamera yang sering digunakan kalangan profesional dan pemula. Ia menjelaskan kepada saya tentang beberapa fitur dikamera dan apa saja fungsinya. Yang kulihat, kameranya memang canggih, layarnya dapat disentuh dan bisa tersambung langsung internet. Ia juga memperlihatkan beberapa lensa yang sering digunakan, penggunaannya berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan gambar-gambar yang dinginkan. Ia mengoleksi mulai dari yang pendek hingga lensa yang panjang. Biasanya ia menggunakan lensa panjang saat mengambil gambar.

Seumber: sebuah kapal melintas dimuara sungai menuju pelabuhan Murhum

Sebagai pemula, saya tidak begitu banyak mempelajari tentang penggunaan fitur dan bagaimana memainkan efek disetiap pengambilan gambar. Apalagi saya bukan lah seorang fotografer yang handal dalam setiap hasil jepretan kamera. Menggunakan kamera digital memang tak se mudah menggunakan kamera handphone yang secara praktis gambar dapat diambil dengan cepat dan mudah. Meski begitu, soal kualitas gambar masih jauh lebih baik dari kamera digital ketimbang kamera handphone.  

Untuk mempelajari teknik-teknik pengambilan gambar yang baik dan benar, beberapa artikel tentang cara dan waktu yang tepat saat mengambil gambar diluar ruangan. Dan hasilnya cukup membantu dalam menghasilkan gambar-gambar yang menurut saya itu bagus, minimal saya mendapatkan kepuasan tersendiri pada setiap hasil jepretan.

Ada hal yang mesti diketahui setiap memulai pemotretan. Biasanya para fotografer sangat memperhatikan pencahayaan ketika mengambil sebuah objek. Sebab, pencahayaan sangat mempengaruhi kualitas dan estetika pada setiap gambar yang diambil. Pada artikel yang sempat kubaca, waktu-waktu yang tepat untuk mendapatkan gambar yang baik adalah waktu pagi saat matahari terbit dan waktu sore menjelang matahari terbenam. Dari kedua dua waktu itu, kita bisa mengkondisikan posisi matahari dan posisi kita memotret agar gambar yang dihasilkan bisa lebih baik.

Sumber: Pesona alam di Pantai Nirwana Baubau Kepulauan Buton
Belajar mengambil gambar dengan menggunakan kamera, tak jauh beda dengan kita melukis menggunakan cat warna  diatas sebuah kanvas. Dibutuhkan imanjinasi dan kepekaan terhadap objek gambar yang kita buat, sebuah gambar tidak hanya bernilai estetika atau se indah apa objek yang hendak di foto. Segala sesuatunya membutuhkan imajinasi dan keterampilan mengeksporasi setiap gambar yang hendak difoto. Tetapi mungkin dikalangan fotografer punya selera masing-masing terhadap objek gambar, itu tergantung kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap fotografer.

***

SEBAGAI penghobi jalan-jalan, saya tak pernah melewatkan momen dan setiap objek gambar yang dianggap bagus untuk diambil. Pada saat memulai pemotretan, terpaksa saya harus menyesuaikan dengan kamera handphone yang dipakai. Pada objek-objek jauh sepanjang masih bisa untuk diakses, saya memilih untuk mendekat ketimbang melakukan zoom yang pada akhirnya gambar menjadi pecah dan kabur. Pada alat-alat sederhana, tentu masih ada cara agar setiap gambar yang hendak diambil bisa terlihat indah dan memiliki makna.

Sumber: aktivitas nelayan  mencari ikan dengan menggunakan jaring

Menurutku, tak perlu membuang banyak waktu hanya untuk mempelajari cara mendapatkan hasil jepretan yang bagus, kita tak butuh banyak waktu hanya untuk membahas hal-hal teknis dan fitur di banyak jenis kamera. Dari pada membahas banyak hal tentang kencanggihan sebuah kamera, sebaiknnya lakukan saja dulu pemotretan. Sebab, ada banyak momen-momen bagus yang sudah terlewatkan ketimbang kita sibuk dengan memikul lensa dan bermain-main dengan efek gambar.

Sumber: Para nelayan Lasalimu Selatan tak melaut karena ombak sedang kuat
Selain objek-objek wisata yang paling sering menjadi bidikan kamera ku, saya juga tertarik untuk mengoleksi gambar-gambar yang memiliki nilai human interest. Pada objek-objek tersebut, ada makna yang tersimpan dan memberi banyak cerita tentang aktivitas seorang petani yang menyemai bibit ditengah persawahan, pada nelayan yang sedang membuang jala demi menyambung hidup, pada buruh pabrik yang berkerja disebuah perusahan, atau pada anak-anak desa saat mengayuh sampan dan menjadikan laut sebagai taman bermain. Masih banyak lagi gambar dari beberapa momen yang nantinya bisa jadi cerita-cerita menarik dan selalu menginspirasi.

Ada banyak pesan yang tersimpan dari setiap gambar yang diambil, tinggal bagaimana kita mampu menceritakan berdasarkan dengan kondisi yang benar-benar terjadi. Menurutku, tak seharusnya kita menjadi pesimis dengan gambar yang ada, apalagi hobi kita hilang karena tak memakai jenis kamera yang bagus dengan berbagai aksesoris lensa dan efek gambar. Gambar yang baik adalah gambar yang memilki kekuatan dan karakter sehingga bisa menjadi sebuah cerita. Memotret juga serupa menulis, namun dengan gaya berbeda. Memotret adalah penuangan gagasan lewat gambar. Kamera hanyalah sebuah alat, namun yang paling menentukan dan menciptakan sebuah gambar adalah si pembuat ide atau kita sendiri yang melakukan pemotretan. Dengan melakukan setiap jepretan, berarti kita telah menyimpan bukti yang nantinya akan menjadi sejarah. Memotret adalah seni mengolah diri, seni dalam membuat karya-karya yang dihasilkan lewat gambar.  

Saat ini, saya kembali menemukan makna baru, sebuah makna lewat kegiatan membaca, menulis, dan memotret. Lewat kegiatan-kegiatan seperti itu, hidup ini lakasana pelangi yang memberi warna setiap hari-hariku. Pesonanya menjadi spirit baru yang menyatukan kembali keping demi keping harapan yang pernah terhempas jauh. Sesuatu yang baru ini, selalu diniatkan agar bermanfaat bagi orang banyak nantinya.



Baubau, 16 Mei 2015 

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts