![]() |
Sumber: Yadi La Ode |
***
LEBARAN, juga selalu tidak terlepas dari
yang namanya mudik atau pulang kampung. Tradisi ini mungkin hanya ada di Indonesia.
Ada banyak orang ketika menjelang lebaran berbondong-bondong untuk pulang kampung,
tidak lain adalah bertemu dan berkumpul bersama sanak keluarga. Sungguh berbahagia
bagi yang bisa pulang berkumpul dan merayakan lebaran bersama keluarga.
Pada lebaran kali ini, saya masih
bisa merasakan hangatnya berkumpul bersama keluarga. Semua saudaraku berkesempatan untuk pulang dan berkumpul merayakan hari raya Idul Fitri. Kesempatan
berlebaran bersama kali ini adalah hal yang paling istimewa, sebab ada banyak cerita
dan nostalgia yang kita lewati bersama. Kisah-kisah yang pernah terjadi di
masa silam juga dapat kita bicarakan sekedar untuk kembali mengingat dan mengenang
saudara atau keluarga yang sudah mendahului kita semua.
Pembicaraan masa silam mungkin lebih kuat dibandingkan masa depan yang masih penuh dengan misteri. Masa silam akan memberi kenikmatan sebab kita cukup dengan berkhayal melalui kemerdekaan berpikir kita sendiri. Di depan ada masa depan dan dibelakang ada masa silam. Pandangan masa silam adalah kenikmatan, sementara melihat masa depan selalu akan berujung pada kematian.
Bagi saya, mungkin yang hidup serba berkecukupan, pernah gagal atau tak memiliki keunggulan apa-apa yang bisa dengan gampang memandang masa depan. Sebab, penderitaan itu akan menjadi akrab dengan melalui riwayat-riwayat kesengsaraan dan kegagalan.
Pembicaraan masa silam mungkin lebih kuat dibandingkan masa depan yang masih penuh dengan misteri. Masa silam akan memberi kenikmatan sebab kita cukup dengan berkhayal melalui kemerdekaan berpikir kita sendiri. Di depan ada masa depan dan dibelakang ada masa silam. Pandangan masa silam adalah kenikmatan, sementara melihat masa depan selalu akan berujung pada kematian.
Bagi saya, mungkin yang hidup serba berkecukupan, pernah gagal atau tak memiliki keunggulan apa-apa yang bisa dengan gampang memandang masa depan. Sebab, penderitaan itu akan menjadi akrab dengan melalui riwayat-riwayat kesengsaraan dan kegagalan.
Beda cerita ketika kita memulainya
dari sukses, sebab ada setumpuk ketakukan yang selalu menghantui didalam diri
kita untuk meninggalkan apa-apa yang telah kita anggap sukses. Semasa hidup, kita hampir
luput akan hari tua. Dan seiring dengan bertambahnya usia, maka kita
semakin menyesali berkurangnya umur. Semakin tua usia, maka semakin dekat
dengan kehampaan dan ketakutan berada dalam kubur.
***
MELALUI momentum lebaran kali ini,
adalah yang paling berkesan ketika bisa bersama-sama keluarga, bercengkrama
beberapa saat untuk menutupi kekecewaan hidup yang menggumpal didalam kalbu. Sungguh,
di saat-saat seperti inilah saya bisa melihat kebahagiaan itu. Sejak lama ku rindukan
untuk bisa berkumpul bersama di dalam rumah tua ini, rumah yang berdindingkan papan yang luasnya tak seberapa.
Entah, dengan berlalunya Ramadhan mungkin hanya akan ada cerita dan kebahagiaan yang pernah membekas. Terbesit dalam diri ini untuk tak mau berpisah dan terus berkumpul bersama, melewati hari-hari dengan jatah usia yang tersisa. Hari-hari yang penuh dengan kesederhanaan namun berbahagia dikala bersama. Meski begitu, takkan pernah ada rasa sedih yang melumuri suasana kami, kan kujauhkan perasaaan buruk atau rasa amarah karena keterbatasan.
Namun, ada satu yang membuatku gundah. Masih kah saya merasakan kesejukan Ramadhan dan akan dipertemukan kembali dalam suasana yang sama? Tentu semua hanya atas kuasa-Mu yaa Rabb.
Entah, dengan berlalunya Ramadhan mungkin hanya akan ada cerita dan kebahagiaan yang pernah membekas. Terbesit dalam diri ini untuk tak mau berpisah dan terus berkumpul bersama, melewati hari-hari dengan jatah usia yang tersisa. Hari-hari yang penuh dengan kesederhanaan namun berbahagia dikala bersama. Meski begitu, takkan pernah ada rasa sedih yang melumuri suasana kami, kan kujauhkan perasaaan buruk atau rasa amarah karena keterbatasan.
Namun, ada satu yang membuatku gundah. Masih kah saya merasakan kesejukan Ramadhan dan akan dipertemukan kembali dalam suasana yang sama? Tentu semua hanya atas kuasa-Mu yaa Rabb.
Baubau, 17 Juli 2015
0 komentar:
Post a Comment