Sunday, April 24, 2016

Membisu Bersama Benji

foto: yadilaode
BENJI (12), seorang bocah suku Bajo bertubuh mungil tapi kekuatan mendayung perahunya jangan diragukan. Otot-otot kecilnya mampu mendayung perahu hingga ke laut lepas. Bersama sang ayah, hari-hari Benji adalah laut dan perahu. Makanya ada sebutan lain dari orang-orang Bajo sebagai “manusia perahu”, karena kehidupan mereka lebih banyak dengan perahu dan lautan. Strategi bertahan hidup (livelihood) masyarakat suku Bajo berada diatas laut. Budaya laut mereka diturunkan dari para leluhur. Bagi mereka, filosofis laut adalah sebuah masa lalu, masa kini dan masa depan. Dalam beberapa catatan para Antropolog, selama berabad-abad suku Bajo tinggal diatas perahu dan hidup bebas dilaut lepas. Suku Bajo pernah menguasai perairan Nusantara di masa silam, hampir disemua pulau di Nusantara ini mereka tempati. Mereka sering dianggap sebagai jembatan penghubung pulau-pulau Nusantara dan menjadi cermin dari keunggulan negeri bahari ini.

Benji tidak sendiri, ia hanyalah satu dari sekian anak suku Bajo yang hari-harinya adalah perahu dan lautan. Hari itu aku bersama mereka disebuah perkampungan suku Bajo di pulau Buton. Mengenai populasi masyarakat suku Bajo, saat ini populasi terbesar suku Bajo ada di Wakatobi. Namun secara umum di pulau Buton, suku Bajo tersebar dibeberapa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Masyarakat suku Bajo tadinya hidup berpindah-pindah (nomaden), namun kembali menetap di suatu wilayah. Perubahan perilaku mereka bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya penurunan potensi sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup, kebijakan pemerintah setempat, atau adanya pengaruh budaya dari masyarakat luar.

Perubahan-perubahan lain yang terjadi misalnya: (1) Masuknya sistem pendidikan formal, anak-anak suku Bajo mulai disekolahkan demi hadirnya pengetahuan baru. Pemerintah mulai menyediakan sarana ruang belajar dan guru. Meskipun kondisinya masih belum begitu baik, kondisi ruang belajar yang belum memadai, tenaga pengajarnya pun terkadang jarang masuk mengajar, serta fasilitas baca yang masih kurang. (2) Terciptanya lapangan pekerjaan baru, masyarakat nelayan suku Bajo mulai menekuni pekerjaan baru dan perlahan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan mereka dilaut. Mereka mencari pekerjaan baru diluar pekerjaan mereka sebagai nelayan. (3) Modernisasi sistem perikanan, dalam komunitas nelayan, perubahan yang nampak adalah berubahnya pola kerja. Perubahan pola kerja dari penggunaan teknologi lama yang masih sangat sederhana menjadi teknologi baru. Moderniasasi nelayan menimbulkan diferensiasi yakni munculnya unit-unit sosial baru yang berdampak pada perubahan struktur sosial masyarakat nelayan. Meski begitu, kita tidak bisa memahami semua perubahan sosial akan berdampak positif. Ada dampak negatif yang timbul dari perubahan tersebut dan mempengaruhi budaya masyarakat suku Bajo. Misalnya, ketika hilangnya tradisi melaut mereka, reorientasi pandangan hidup, serta munculnya pola hidup konsumtif.  

foto: yadilaode
KEHIDUPAN serupa gelombang-gelombang di lautan, yang permukaannya tak pernah teduh dari riak. Kehidupan kita pun demikian, kehidupan terus bergerak tanpa henti. Saat bersama Benji, aku melihat ada begitu banyak harapan di wajah anak itu. Barangkali ia tak bisa mengungkapkan satu per satu tentang apa-apa yang diinginkan, tentang cita-cita, atau tentang laut yang selama ini menjadi rumah besar mereka. Padahal sebenarnya ada sesuatu hal yang ingin dikatakan tentang dirinya ketika melihat teman sebayanya melintas dengan berseragam sekolah. Benji memang tak bersekolah, meski orangtuanya memiliki harapan besar agar Benji bisa bersekolah sebagaimana anak-anak lain. Sebenarnya aku ingin bertanya banyak hal mengenai dirinya. Tetapi ia masih saja diam, akupun ikut diam. Di ujung jembatan perkampungan suku Bajo itu, aku dan Benji duduk membisu. Aku dan dia sama-sama tenggelam dalam sunyi, menikmati secercah cahaya keemasan yang memantul dilaut, terus memandang hingga matahari benar-benar tenggelam digaris horison.

Bogor, 24 April 2016

1 comment:

  1. Luar biasa bangk sangat inspiratif, ingin rsax sprti itu sedetik pengalaman bsa diuraikan dgn sedemikian rupa hingga menjdi krya yg menggugah bnyak mata untuk lbh responsif terhadap sekelilingx.

    ReplyDelete

Popular Posts