Sunday, May 22, 2016

Toleransi Beragama di Kota London

Sadiq Khan
TERPILIHNYA Sadiq Khan sebagai Walikota London adalah bukti bahwa keberagaman dan toleransi beragama di Negara Inggris itu sangat dijunjung tinggi. Sadiq Khan adalah warga muslim minoritas di kota London Inggris yang belum lama ini mejadi perhatian publik. Mengenal Sadiq Khan, keluarganya adalah imigran Pakistan yang kini menetap di London sejak tahun 1960. Khan lahir di London dari kalangan kelas pekerja. Sejak bersekolah, Khan bercita-cita ingin menjadi dokter gigi, namun seorang guru menganjurkannya untuk belajar hukum. Di tahun 2008, Gordon Brown mantan perdana menteri Inggris memasukan Khan di dalam kabinetnya sebagai Menteri Masyarakat dan kemudian Menteri Transportasi. Setelah Buruh kehilangan kekuasaan, Ed Miliband memasukan Khan dalam kabinet bayangan. Namun, pada Mei 2015, Khan mengundurkan diri dari kabinet bayangan lalu menjadi nominasi calon walikota dari Partai Buruh hingga ia memenangkan pencalonan itu.  

Kemenangan Khan adalah kemenangan seluruh masyarakat kota London. Kemenangannya setelah mengalahkan Zac Goldsmith putra seorang miliader berhaluan Konservatif. Khan memperoleh 44 persen suara sementara Goldsmith hanya mendapat 35 persen suara. Pertarungan kedua calon itu cukup sengit, kampanye gelap yang menuduh Khan memiliki hubungan dengan ekstrimis dan tuduhan anti-semitisme dalam jajaran Buruh telah gagal mencegah para pemilih memberikan hak suaranya untuk Khan. Kampanye Goldsmith selalu ditandai dengan kampanye-kampanye negatif, termasuk dari dalam partainya sendiri karena penekanannya pada hubungan Khan dengan dugaan ekstrimis. Para kritikus menuduh Goldsmith menyerang Khan atas dasar keyakinan Islam dan label rasis dalam kampanyenya. Namun apa respon Khan bersama Buruh, mereka mengatakan bahwa Konservatif sedang bermain halus dan bahkan tidak lebih halus dengan menyebar Islamfobia dan kampanye rasis. Memang, Pemilu ini bukan tanpa kontroversi, namun masyarakat London masih memiliki rasa ketakutan atas perpecahan. Harapan mereka adalah adanya persatuan yang menyatukan keberagaman itu. 

Zayn Malik
Tonton Video klipnya DISINI

Melihat jumlah umat muslim di Inggris 3.114.992 atau sekitar 5,4 persen dari jumlah populasi yang ada saat ini. Terpilihnya Khan sebagai walikota London memiliki beberapa arti penting, yakni mengirim pesan yang sangat jelas ketika kelompok-kelompok radikal mengatakan komunitas muslim tak punya tempat di Negara-negara barat. London telah mematahkan berbagai asumsi-asumsi itu. Terpilihnya Khan telah menjadi inspirasi bagi semua orang, bahwa agama dan etnisitas bukan menjadi halangan untuk tinggal di negara-negara barat.

Seperti yang dikabarkan beberapa media massa. Sadiq Khan mengundang kandidat calon presiden Amerika (AS) Donald Trump untuk berkunjung ke London agar belajar tentang Islam. Khan ingin mengenalkan Trump dengan pemain Leicester City Riyah Mahrez dan eks personel One Direction Zayn Malik. Alasan Khan mengundang Trump sebab bakal capres itu telah melarang seluruh warga muslim memasuki AS dengan alasan mencegah serangan teror. Menurut Khan, banyak orang tidak memiliki pengalaman yang benar soal Islam dan hanya belajar Islam dari media. “Ada penjahat, teroris, orang jahat melakukan tindakan teror dan terorisme menggunakan nama Islam untuk membenarkan tindakan mereka. Jadi saya menerima pandangan beberapa orang Islam yang telah tertutup oleh apa yang mereka lihat di televisi dan berita. Jadi maksud saya untuk Donald Trump adalah, jika itu adalah kasus pada pandangan anda tentang Islam yang bodoh, jika itu adalah kasus bahwa (Anda) belum pernah bertemu Muslim yang Kompatibel, yang nyaman dengan nilai-nilai Barat, datanglah ke London. Ada ratusan ribu warga London yang Muslim dan Barat, ujar Khan dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post.   

Harris Jung
Tonton Video klipnya DISINI

Tidak hanya Khan yang telah menepis isu-isu sektarian di Inggris. Penyanyi muda berbakat Harris Jung juga menunjukkan eksistensinya lewat dunia musik. Lagu-lagunya penuh nuansa islami yang dikemas dengan gaya moderen. Harris adalah seorang penyanyi berusia muda kelahiran Chelsea London Inggris. Keberadaan para seniman muda ini telah menjadi representasi dari keberadaan umat Muslim di Negara Britania Raya itu. Mereka mendapatkan ruang kebebasan itu ditengah kelompok mayoritas non muslim, tanpa sedikitpun adanya tekanan ataupun penolakan. 

Bagaimana dengan Islam di Negara kita, apakah sama dengan keberadaan Islam di London Inggris? Kita tahu, populasi Islam di Indonesia sekitar 205 juta jiwa atau 88,1 persen dari jumlah penduduk. Tentu perdebatannya berbeda, Islam kita penuh dengan dinamika dengan melahirkan banyak konflik. Islam kita masih dipenuhi dengan rasa curiga dan pesimisme. Islam di Indonesia selalu diwarnai dengan aksi-aksi kekerasan juga belum menunjukan sikap toleran. Ada banyak kasus yang kerap kita lihat selama ini, mereka yang memperjuangkan agama itu selalu membuat jarak antara agama satu dengan agama lain. Ketakutan yang paling nampak dari beberapa kelompok Islam di Indonesia adalah ketika masuknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta. Mereka yang mengenakan simbol-simbol Islam itu secara lantang menolak kehadiran Ahok dengan alasan tidak seiman dan menjadi ancaman bagi umat Islam kedepan. Isu sara ini semakin mengental setelah Ahok menyatakan kesiapannya lagi untuk maju dipemilihan Gubernur DKI Jakarta nanti,

Di Negara kita, isu sara selalu menjadi jualan politik. Cara yang selalu dilakukan untuk menjatuhkan lawan-lawan politik dalam setiap pemilihan. Sayangnya, isu ini kian redup seiring perubahan cara pikir masyarakat yang semakin maju. Masyarakat tak mau masuk dalam ruang konflik berbau agama dan etnisitas. Masyarakat kian tersadarkan dari berbagai isu lama dan murahan. Mereka tak ingin terjebak dalam hasutan kelompok-kelompok Islam itu, yang selalu berujung pada aksi anarkisme. Ditengah serangan kelompok sektarian Islam yang menentang Ahok, justru popularitasnya semakin melejit. Masyarakat muslim kita justru semakin berempati dengan kelompok-kelompok minoritas non muslim. Ahok adalah kolompok minoritas dari Tionghoa. Ia semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat kita. Sebab, sikapnya justru mencermikan nilai-nilai dalam ajaran Islam itu sendiri. Ia menunjukkan kejujurannya dalam berkerja, bersikap toleran dan menghargai perbedaan. Yang khas dari sosok Ahok adalah, ketegasannya dalam memimpin. Itu yang membuat ia begitu dipercaya oleh masyarakat muslim Jakarta khususnya. Nah, apakah fenomena pemilihan Walikota London akan sama dengan pemilihan Gubernur DKI Jakarta nanti? kita tunggu saja...


Bogor, 22 Mei 2016

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts