Monday, October 9, 2017

PEMUDA, Dari Revolusi Hingga Reformasi

Sumber: design Dani

Telah di kisahkan dalam lembar-lembar sejarah, peran pemuda hadir mengisi ruang di setiap momentum, hingga yang paling menegangkan saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Sebagaimana di pertengahan Agustus tahun 1945, sekelompok pemuda mendatangi kediaman Soekarno dan memaksanya untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Dialog antara pemuda dan Bung Karno malam itu cukup panas, 

“Sekarang bung! Sekarang, malam ini juga kita kibarkan revolusi,” ujar Chaerul Saleh, salah seorang dari pemuda itu. “Kami tidak ingin mengancammu Bung,” kata Wikana dengan suara serak. Pemuda itu lalu melangkah dengan sebilah pisau terjulur di tangannya “Revolusi di tangan kami sekarang, dan kami memerintah Bung. Kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, maka…” 

“Maka apa? Teriak Bung Karno yang bangkit dari kursinya. “ini batang leherku,” katanya setengah berteriak sambil mendekati Wikana, seorang pemuda asal Sumedang Jawa Barat. “Seret saya ke pojok itu dan potong malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari” kata Bung Karno dengan setengah berteriak. 

Begitulah kira-kira sekilas cuplikan dialog antara pemuda dengan Bung Karno. Dialog itu menggambarkan bahwa pemuda telah berperan dalam usaha memerdekakan Indonesia. Pada saat itu usaha masih di latarbelakangi oleh keresahan dari banyaknya tekanan dan ketidakadilan yang di lakukan oleh para penjajah. Lalu bagaimana dengan usaha pemuda masa kini, apa peran yang akan di ambil, dan apa kontribusi yang hendak di berikan untuk bangsa dan Negara ini? mari kita refleksikan dulu perjalanan pemuda kita dari masa ke masa.  

Pasca proklamasi di kumandangkan, kemerdekaan republik ini telah berada di tangan rakyat Indonesia. Memasuki tahun 50an, partai politik mulai menjamur di tanah air. Partai politik tumbuh subur seiring dengan geliat pemuda dalam berorganisasi. Kebanyakan mereka menjadi bagian dari organisasi sayap partai politik. Karena berada di sayap partai, akan memudahkan mereka untuk masuk dalam partai politik. 

Memasuki Orde Baru tahun 1965, lahir kelompok atau organisasi mahasiswa yang anti terhadap komunis. Kelompok ini mendapat dukungan dari organisasi pemuda yang tersingkir pada masa Orde Lama. Para mantan tokoh pemuda saat itu kemudian mendirikan ikatan atau yayasan yang menaungi organisasi mereka. Seperti halnya lahirnya KNPI, berawal dari gagalnya Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) dalam melanjutkan perannya. 

Di tengah situasi konflik nasional, KAMI yang saat itu menjadi wadah persatuan dan kesatuan generasi muda mahasiswa kehilangan orientasi dalam melanjutkan peranan kaum muda. Perpecahan itu muncul ketika masing-masing organisasi yang tergabung dalam KAMI seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiwa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Organisasi Mahasiswa Lokal (Somal), Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos), Ikatan Mahasiswa Bandung (Imaba), Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada) mulai kembali ke akar primordialnya, baik secara ideologi maupun politik.    

Pada titik kebuntuan itu, gagasan lahir dari para tokoh KAMI yang kemudian meluas ke aktor-aktor dewan mahasiswa untuk mencari jalan keluar. Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan menyelenggarakan musyawarah nasional mahasiswa Indonesia. Munas mahasiswa itu berlangsung di Bogor pada Desember 1970. Musyawarah itu mengarah pada pembentukan wadah persatuan nasional atau dengan istilah Nation Union of Students (NUS). Sayangnya, rencana pembentukan NUS tidak mencapai titik temu. NUS gagal di bentuk oleh karena adanya rasa saling curiga antar organisasi. Namun melalui kekuatan politik Orde Baru, maka sejumlah elit mampu melakukan pedekatan-pendekatan kepada setiap pimpinan organsasi. Pertemuan bersama pimpinan organisasi di lakukan sebagai penyeragaman visi tentang urgensi wadah nasional yang akan di bentuk. Maka pada tanggal 23 Juli 1973, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di deklarasikan dan David Napitupulu diangkat sebagai ketua umum pertama. 

Di masa Orde Baru, KNPI di posisikan sebagai pengawal kebijakan rezim Soeharto di bidang kepemudaan dan kemahasiswaan. Ini menjadi strategi Orde Baru dalam rangka privatisasi berbagai kegiatan organisasi serta memudahkan pengawasan pemerintah terhadap kelompok kepemudaan dan kemahasiswaan. Di sisi lain, pemerintah memberi ruang bagi setiap kelompok kepentingan untuk terlibat langsung dalam perumusan kebijakan umum. 

Keberadaan KNPI di masa Orde Baru begitu elitis. Dalam banyak hal, KNPI aktif dalam setiap kegiatan kepemudaan. Posisi tawar KNPI juga masih cukup besar untuk mengambil kedudukan di dalam pemerintahan. Tidak hanya di dalam kementerian, di level daerah pun posisi tawar KNPI sangat di perhitungkan. Namun pada Mei 1998 saat rezim Orde Baru runtuh, muncul banyak wacana tentang pembubaran KNPI. Dalam banyak hal, KNPI di nilai bukan menjadi representasi organisasi kepemudaan yang kritis. KNPI di anggap menjadi bagian dari mesin Orde Baru yang anti kritik terhadap pemerintahan Soeharto. KNPI tidak hadir untuk merespon berbagai ketimpangan sosial di masyarakat.  

Dari banyaknya tuntutan, beberapa hal menjadi catatan penting untuk di jadikan refleksi bersama tentang perjalanan KNPI di masa Orde Baru; pertama, kelahiran KNPI merupakan desain kekuasaan dan tidak murni lahir dari inisiasi pemuda. Kedua, KNPI hanya menjadi alat distribusi kekuasaan. Di era Soeharto, tidak sedikit tokoh-tokoh KNPI mendapat posisi strategis di pemerintahan. Ketiga, KNPI menjadi arena perebutan kekuasaan dalam struktur organisasi. Di zaman itu, KNPI masih sangat strategis untuk merebut posisi dalam struktur pengurus. Sebab, kekuasaan mengakui KNPI sebagai satu-satunya organisasi kepemudaan yang sah. 

Reformasi 1998 menjadi tonggak sejarah baru bagi KNPI. Di era itu, Idrus Marham di beri kepercayaan memegang tongkat estafet sebagai ketua umum KNPI. Idrus Marham kemudian melakukan penyegaran kembali posisi dan peran KNPI di tengah realitas politik nasional. Penyegaran di lakukan karena melihat situasi dan kondisi KNPI yang mengalami perubahan dan tidak mencirikan organisasi pemuda. Era reformasi menjadi era baru bagi KNPI untuk tetap independen dan kembali memposisikan pemuda menjadi mitra kritis pemerintah. Di tangan Idrus Marham, KNPI tetap di pertahankan.    

Hingga kini, KNPI masih terus bergerak, mengalir bersama mengikuti proses perjalanan bangsa. Meski tidak se elit masa Orde Baru, namun KNPI masih tetap di perhitungkan dalam hal menjalin kemitraan dengan pemerintah. KNPI menjadi sentrum politik pemuda. KNPI terus mengambil peran dengan memberi kontribusi positif demi terselenggaranya pembangunan yang adil dan merata. Dengan hadirnya KNPI baik di pusat hingga di level daerah, maka diharap KNPI tetap menjadi organisasi kepemudaan yang memiliki keberanian untuk melakukan terobosan ke arah yang lebih produktif. Sebagaimana kata Pramoedya, “Kalian Pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya bertenak diri”. 

Bung! Apa kamu masih belum punya keberanian?      

2 comments:

  1. Games Taruhan Online Sabung Ayam Live Terlaris Di Indonesia
    Ayo Saksikan Pertandingan Secara Live dan Gratis Setiap Hari
    Kemudian Pilih Ayam Jagoanmu Lalu Menangkan Puluhan Juta Rupiah
    Banyak Promo Dan Bonus Berlimpah Menantimu

    Mari Kunjungin Segera Website kami :
    www(titik)bolavita(titik)vip
    www(titik)sateayam(titik)club
    www(titik)pokervita(titik)live

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    Live Chat Online 24 JAM NONSTOP !!!
    WA : +628122222995
    Pin BBM : BOLAVITA / D8C363CA (NEW)


    ReplyDelete
  2. PROMO SPESIAL BULAN RAMADHAN EDENPOKER MEMBERIKAN BONUS NEWMEMBER 10.000 DENGAN MINIMAL DEPOSIT 15.000
    DAN UNTUK PERSENTASE WD SANGAT BESAR
    YUK LANGSUNG SAJA KUNJUNGI CUSTUMER SERVICE KAMI
    DAN SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA BERSAMA KAMI DI WWW . EDENPOKER . XYZ

    ReplyDelete

Popular Posts