Thursday, October 3, 2019

Seorang Dosen yang Merakit Harapan



Dalam satu kelas, bapak itu tengah memberi kuliah kepada mahasiswa. Usia pengajar itu cukup tua. Seorang Profesor, ilmuwan yang ahli dan memiliki pengetahuan dalam bidang ilmu.

***

Di hadapan mahasiswa, sang Profesor memulai dengan satu pertanyaan: "what makes a great leader?" pertanyaan itu ditulisnya tebal-tebal di whiteboard dengan tinta hitam. Kemudian ia mengambil satu kotak yang tertutup rapat. Kata Prof, dalam kotak ada salah satu gambar pemimpin terbesar. Siapa yang bisa menjawab dengan benar, ia akan membebaskan dari tugas pekerjaan rumah.

Mendengar penjelasan Prof, serentak mahasiswa dalam kelas mengangkat tangan. Sang Profesor menyukai semangat mereka. 
"Oke, Joe apa jawabanmu?," tanya Profesor.
"Steve Jobs"
"Oke, bagus. Cassie?" 
"Bunda Teresa?," ia sedikit ragu dengan jawabannya. 
"Nice, okey. Nathaniel? 
"Tentu saja Dr. Martin Luther King Jr," ucap Nathan dengan percaya diri. 
"Tebakan yang bagus.

"Pertanyaan selanjutnya: kualitas apa yang menjadikan pemimpin hebat?, Katie?"
"Seorang yang baik, menghargai, dan mendengarkan apa yang orang lain katakan."
"Sangat baik", Nathaniel?
"Percaya diri, pintar, dan keren".
"Hehe, keren. Ok bagus. Saya suka itu. Saya akan tunjukkan kotak ini. Kalian akan tahu di dalamnya siapa pemimpin hebat itu. Saya akan berikan dan operkan ke yang lain. Silahkan dilihat."

Kotak lalu digilir. Satu per satu mereka membukanya. Tak disangka, isi kotak itu adalah cermin. Mereka melihat wajah diri sendiri. Suasana kelas menjadi hening. Sesaat kemudian, Profesor  bertanya kepada Joe.
"Apa yang kamu lihat Joe?"
"Saya melihat sebuah cermin. Saya melihat diri saya sendiri."
"Oke, bagus."
"Apa yang kita dapatkan dan pelajari dari sini?," tanya Profesor. 
"Ketie?"
"Kita semua adalah pemimpin. Kita semua bisa menjadi pemimpin masa depan jika kita menggunakan potensi kita secara maksimal."

"Tepat sekali! Hanya ada satu orang yang bisa menghalangimu untuk menjadi versi terbaik dirimu. Orang itu adalah diri kamu. Hanya kamu yang bisa mengubah hidupmu. Hanya kamu yang bisa mempengaruhi kebahagiaan dan kesuksesanmu. Hidupmu tidak berubah ketika bosmu dan karirmu berubah. Hidupmu berubah ketika kamu berubah. Ketika kamu yakin pada dirimu. Ketika kamu menyadari bahwa hanya kamulah yang bertanggung atas dirimu sendiri. Buatlah dirimu untuk menjadi versi terbaik dari dirimu. Saat ini dunia butuh pemimpin hebat, lebih dari masa sebelumnya. Saya percaya pada kalian, dan sekarang adalah waktunya kalian percaya pada diri kalian sendiri," terang Profesor dengan penuh semangat.

***

Di ruang-ruang kelas, sangat sedikit kita menemukan metode kuliah atau cara ajar dari para tenaga pendidik yang meluangkan sedikit waktu untuk menuangkan motivasi kepada mahasiswanya. Ruang kuliah lebih disesaki dengan bahasan teori lalu memberi dua sampai tiga tugas dari seorang dosen. Proses penempaan seperti itu memang tidak salah, karena akan memberi banyak asupan ilmu dari bacaan dan menguatkan bangunan kerangka pikir setiap mahasiswa.

Tetapi, menu yang disajikan menjadi tidak segar ketika dosen sebagai fasilitator utama tidak memberi sajian yang kreatif untuk merangsang belajar setiap mahasiswa. Bisa dibayangkan, tugas-tugas yang deadline, menyiapkan presentasi, dan beberapa bahan bacaan yang belum selesai. Belum lagi, cara berkomunikasi dan minimnya sikap ramah dari dosen. 

***

Lelaki itu dengan hati-hati menuruni tangga gedung perkuliahan. Sambil menenteng beberapa buah buku, ia menuju ke kantin. Bapak itu mendekat lalu berkata:
"What do you see son?"
"I see a coffee. I see two sides of life in that."
"Terserah. Tapi ingat, besok pagi siapkan bahan presentasi. Bahan bacaannya nanti review jurnal-jurnal yang sudah di email." Ia lalu pergi bak petir yang menyambar. Saat itu, rasa kopi tiba-tiba berasa cuka.

Tidak berapa lama, seorang teman mengirim pesan. Dosennya baru saja ditangkap. Ia diduga merakit bahan peledak. Saat itu, benar-benar petir menyambar langit kampus.



0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts